Berita Sepakbola Terlengkap

Berita Sepakbola Terlengkap Indonesia

Tak Disangka, Pemain Ikonik Arsenal Ini Masih Bermain di Tahun 2023

Setelah kontraknya tidak diperpanjang Southampton, Theo Walcott memutuskan untuk mengakhiri karirnya sebagai pesepakbola. Pemain berkebangsaan Inggris itu jadi satu dari sekian banyak mantan pemain ikonik Arsenal yang memutuskan untuk gantung sepatu di musim 2022/23.

Mulai dari Mesut Ozil hingga Jack Wilshere semua memutuskan untuk mengakhiri karir sepakbolanya di musim lalu. Namun, masih banyak pemain-pemain ikonik Arsenal yang menolak untuk pensiun meski sudah termakan usia. Dan berikut adalah pemain ikonik Arsenal yang ternyata masih bermain di tahun 2023.

Lukas Podolski

Pada waktu itu, Lukas Podolski datang ke Emirates Stadium dari klub kampung halamannya, FC Koln di usia 27 tahun. Selama kurang lebih tiga musim membela Meriam London, Podolski mengantongi 31 gol dalam 81 pertandingan di semua kompetisi. Sayang, karirnya di Arsenal tak bergelimang trofi.

Meski begitu, Podolski merupakan pemain yang cukup identik dengan Arsenal. Gol-gol indah yang lahir dari kaki kirinya cukup membekas di hati para fans. Namun, usianya yang sudah tua membuat Arsene Wenger melepasnya ke Galatasaray tahun 2015. Setelah itu namanya meredup.

Sempat berkelana ke Asia bersama Vissel Kobe, beberapa pengamat sepakbola memprediksi kalau Podolski akan mengakhiri karir di sana. Namun tebakan itu ternyata meleset. Ia sempat kembali ke Turki bersama Antalyaspor sebelum akhirnya bermain di Liga Polandia bersama Gornik Zabrze hingga sekarang. Menariknya, meski sudah berusia 38 tahun, ia masih mencatatkan dua digit assist musim 2022/23. 

Aaron Ramsey

Pemain ikonik selanjutnya yang ternyata masih bermain adalah Aaron Ramsey. Pemain asal Wales ini bukanlah seorang gelandang papan atas macam Steven Gerrard di Liverpool atau Paul Scholes di Manchester United. Tapi namanya membekas di hati fans. Apalagi soal kutukannya.

Beberapa gol yang dicetak Ramsey dianggap membawa kutukan lantaran disusul dengan berita kematian tokoh terkenal dunia. Salah satu kisah gol Aaron Ramsey yang membawa “kutukan” terjadi pada tahun 2011. Kutukannya saat itu melibatkan nama tokoh ternama Osama bin Laden.

Pada 2 Mei 2011, pemimpin Al-Qaeda itu tewas setelah terlibat baku tembak dengan pasukan khusus Amerika Serikat di Pakistan. Nah, satu hari sebelumnya yakni, 1 Mei 2011, Ramsey menciptakan gol tunggal Arsenal ke gawang Manchester United. Momen ini jadi perbincangan hangat pada saat itu

Setelah dari Arsenal, karirnya terus meredup. Ia bahkan sempat menyabet gelar Calcio Bidone atau sebagai pemain terburuk di Serie A saat masih berseragam Juventus. Oleh karena itu, cukup mengejutkan apabila sekarang kita masih melihatnya bermain di Cardiff City.

Santi Cazorla

Gelandang mungil kreatif ini juga tak kalah identik dengan Arsenal. Bahkan ada cerita yang melegenda saat Santi Cazorla hampir memotong kakinya di Arsenal gara-gara cedera aneh musim 2016/17. Ia divonis menderita cedera tendon Achilles sehingga membuatnya harus absen hampir dua musim.

Kisah horor pun berlanjut saat tim medis menangani cedera Cazorla. Kabarnya luka pada engkelnya mengalami iritasi sehingga membuat bakteri dan berbagai hewan kecil masuk. Pada saat itu, Cazorla mengakui bahwa dirinya sempat putus semangat akibat cedera aneh yang menderanya tersebut. 

Ia bahkan kerap diberikan saran oleh tim medis untuk mengamputasi kakinya saja dan mengakhiri karier sebagai pesepakbola. Tapi orang-orang terkasih selalu memberikan dukungan. Cazorla pun akhirnya melakukan operasi ekstrim dengan memotong sebagian kulit di lengannya untuk menambal luka di kakinya.

Cedera itu pula yang mengakhiri karir Cazorla di Arsenal. Tim medis klub merasa kalau karir sang pemain tak akan bertahan lama. Apalagi dengan kondisi kaki yang begitu. Namun, Cazorla membuktikan kalau tak ada yang tidak mungkin dalam sepakbola. Ia kembali membangun karirnya di Villarreal. Sempat berkarier di Qatar, kini ia masih bermain di klub divisi kedua Spanyol, Real Oviedo

Gervinho

Pemain yang berikut ini pasti mudah untuk dikenali oleh fans Arsenal. Dengan tatanan rambut yang dibalut bandana berwarna hitam, Gervinho jadi salah satu pemain paling ikonik yang dimiliki Arsenal. Pemain asal Pantai Gading itu bergabung dengan Arsenal pada tahun 2011 dari Lille. 

Meski hanya bertahan dua musim, Gervinho merupakan striker yang cukup membekas di hati para fans. Tunggu dulu, membekas bukan dalam arti positif ya, melainkan karena kegagalannya. Ya, inkonsistensinya di Arsenal selalu jadi buah bibir saat itu. Setelah mencatatkan 63 penampilan bersama The Gunners, penyerang yang kini berusia 36 tahun itu dilepas ke AS Roma pada tahun 2013. 

Dari situlah petualangannya dimulai. Ia sempat terdampar di China bersama Hebei FC hingga berakhir di Yunani bersama Aris Saloniki. Kini statusnya bebas transfer, tapi kabarnya ia masih menunggu tawaran dari klub yang berminat. Ia menolak pensiun meski sudah melewati masa-masa keemasan.

Alex Song

Selanjutnya ada Alex Song. Pemain asal Kamerun ini sempat berseragam Arsenal sejak tahun 2005 hingga 2012. Musim 2011/12 yang mana itu jadi musim terakhirnya justru jadi musim yang paling diingat karena Song tampil begitu memukau di lini tengah Meriam London.

Tak seperti musim-musim biasanya, Song bersinar di musim 2011/12. Ia jadi mesin assist di lini tengah The Gunners. Ia mencatatkan 14 assist di semua kompetisi. Salah satu assist yang paling diingat sampai sekarang adalah umpan yang mengawali gol voli indah Robin Van Persie ke gawang Everton. 

Performa memukau itu juga yang mengantarkan Song bergabung dengan raksasa La Liga, Barcelona pada tahun 2012. Sayangnya, ia tak bisa mengulangi performanya di Catalan. Setelah gagal total di Barca, Song berkelana ke Rubin Kazan dan FC Sion.

Namun, saat FC Sion mengalami krisis ekonomi pada tahun 2020, Song jadi salah satu yang dipecat. Beberapa pengamat sepakbola pun beranggapan kalau karirnya sudah habis. Alih-alih pensiun, ia malah balik ke Afrika dan main di klub bernama AS Arta Solar hingga sekarang.

Carl Jenkinson 

Didatangkan Arsene Wenger sebagai bek sayap potensial, Carl Jenkinson digadang-gadang bakal jadi masa depan lini bertahan Arsenal. Terlebih, di usianya yang masih 19 tahun, ia sudah menembus skuad utama Timnas Inggris asuhan Roy Hodgson. Namun, karirnya di Arsenal justru berkebalikan dengan hype yang dibawa. 

Jenkinson selalu berakhir sebagai pemain pinjaman selama delapan tahun karirnya di London. Oleh karena itu jadi suatu hal yang mengejutkan kalau karirnya berumur panjang. Setelah gagal di Inggris, ia merantau ke Australia pada tahun 2022. Kini, ia masih terdaftar sebagai pemain Newcastle Jets yang berlaga di kasta tertinggi Liga Australia.

Lukasz Fabianski

Pemain terakhir yang tak disangka masih eksis di dunia sepakbola adalah Lukasz Fabianski. Fans Arsenal pasti ingat bagaimana Fabianski setia menjadi bayang-bayang rekan senegaranya, Wojciech Szczęsny di bawah mistar gawang. Selalu menjadi pilihan kedua, tak membuat Fabianski dilupakan begitu saja.

Meski tak selalu menjadi pilihan utama, Fabianski tampil maksimal ketika dibutuhkan. Dengan catatan 26 clean sheet dari 78 pertandingan di semua kompetisi, pria asli Polandia itu jadi pemain yang mudah dicintai. 

Namun, karena porsi bermainnya yang sedikit, ia diprediksi tak akan berumur lama kala meninggalkan Arsenal tahun 2014. Tapi, perkiraan itu salah besar. Fabianski justru menghidupkan kembali karirnya di West Ham. Di usianya yang sudah 38 tahun, ia baru saja membantu The Hammers menjuarai Conference League musim 2022/23. Meski sekarang ia pelan-pelan kalah bersaing dengan Alphonse Areola yang lebih muda.

Sumber: Planetfootball, ESPN, Goal

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *