Berita Sepakbola Terlengkap

Berita Sepakbola Terlengkap Indonesia

Tahan Imbang Sesepuh Eropa! Fakta Ini Buktikan Newcastle Pantas Di Champions League

Newcastle menandai kembalinya mereka ke Liga Champions dengan menahan imbang AC Milan di San Siro pada pertandingan pembuka Grup F. The Magpies yang terakhir kali main di Liga Champions adalah 20 tahun lalu, diperkirakan akan hancur melawan jura tujuh kali tersebut.

Namun sesepuhnya Liga Champions ini tidak bisa membongkar pertahanan ketat anak asuh Eddie Howe dan dipaksa puas mengoleksi satu poin di kandang. Dengan adanya Borussia Dortmund dan PSG di Grup ini, penampilan Newcastle di laga ini akan membuat Grup F semakin jadi grup neraka. Berikut beberapa catatan yang terungkap dari pertandingan ini.

Pertahanan Kuat Newcastle

The Magpies punya rekor sebagai tim dengan pertahanan terkuat di Premier League musim lalu. Mereka hanya kebobolan 33 kali di liga. Jumlah yang sama dengan sang juara Manchester City. Il Diavolo Rosso menyadari betapa kokohnya pertahanan itu setelah gagal membongkarnya di pertandingan ini.

Bermain di depan pendukungnya sendiri, Milan melepaskan sembilan tembakan hanya dalam waktu 30 menit pertama. Tapi kiper Nick Pope masih terlalu tangguh. Juga lini bertahan yang diisi Kieran Trippier, Dan Burn, Sven Botman, dan Fabian Schar.

Sebelumnya, banyak pengamat yang menyarankan Eddie Howe butuh menyusun lini pertahanan baru untuk kampanye Champions League mereka musim ini. Tapi Howe masih setia dengan para pemain andalannya musim lalu. Dan kesetiaannya itu juga terbayarkan di pertandingan ini.

Setelah pertandingan, Howe mengaku puas dengan performa para pemainnya. Terutama Nick Pope yang kembali menjaga clean sheet. Dikutip dari Sky Sports, ia berkata:

“Nick Pope tampil luar biasa hari ini. Dia juga tampil luar biasa saat lawan Brentford kemarin dan itu bukan suatu kebetulan. Dua penampilan bagus darinya dan dua clean sheet, itu sangat berharga bagi kami.”

Lini Serang Tumpul dan Tonali Tak Maksimal

Tidak semua aspek dari Newcastle di laga ini patut jadi pujian. meskipun telah bertahan dengan baik, tapi serangan mereka menumpul. Newcastle gagal menemukan target mereka di laga itu. Mereka memang bisa mendapatkan 47% penguasaan bola.

Tapi Newcastle hanya mampu melancarkan 6 tembakan dan hanya satu diantaranya yang tepat sasaran. Mereka juga hanya mampu sekali membuat tembakan corner. Alexander Isak dan rekan-rekannya perlu berbuat lebih banyak, jika ingin memberikan dampak yang lebih besar di Champions League musim ini.

Ini mungkin ada kaitannya dengan Tonali yang masih beradaptasi. Sebelum pertandingan ia berkata kalau dirinya butuh waktu untuk menyesuaikan diri dengan kehidupan di Newcastle. Ini juga pertama kalinya ia pulang ke San Siro sebagai lawan.

Tapi bukan itu saja. Perbedaan lain adalah posisi. Di laga ini Tonali dipasang sebagai gelandang nomor 8 di sisi kiri dalam formasi 4-3-3. Padahal biasanya ia ada di sisi kanan. Ini membuat Tonali bermain sedikit kurang maksimal.

Setelah satu jam di permainan, Tonali hanya menciptakan 10 umpan. Lebih sedikit dibandingkan Bruno Guimaraes dengan Sean Longstaff yang mencatatkan 30 umpan. Tonali juga hanya mencatatkan 20 sentuhan dan memberikan terlalu banyak pelanggaran yang tidak perlu.

Secara keseluruhan, Newcastle tampil sangat berhati-hati. Mereka tahu Milan unggul dalam melakukan transisi. Itu tercerminkan dari penampilan Tonali. Mungkin karena Tonali yang tahu persis kekuatan Milan lebih dari siapapun.

Tonali masih dapat tepuk tangan saat ia digantikan Elliot Anderson di menit 71. Publik San Siro mungkin ingin berterima kasih atas jasa-jasanya di Milan dulu. Atau mungkin juga ingin berterima kasih karena tidak terlalu memberikan ancaman nyata di laga ini.

Bermain Layaknya Underdog

Mengingat performa Newcastle akhir-akhir ini, dan bagaimana sulitnya grup yang mereka tempati, rasanya wajar kalau Eddie Howe ingin berhati-hati. Milan memang sebelumnya dikalahkan 5-1. Tapi bagaimanapun juga, Milan adalah tim yang mencapai semifinal musim kemarin.

Newcastle bermain seolah mereka tahu kalau mereka adalah underdog di Champions League musim ini. Eddie Howe menginstruksikan anak asuhnya selalu berhati-hati dalam melakukan transisi. Juga selalu bertahan menggunakan dua gelandang bertahan.

Tapi sebenarnya Newcastle adalah tim dengan bakat menyerang yang menjanjikan. Itu dibuktikan dengan 68 gol yang mereka cetak di Premier League musim lalu. Jadi, sepertinya kalau Eddie Howe mau lebih menyerang, Newcastle masih punya kesempatan untuk menang.

Namun sejauh ini kehati-hatian mereka masih bisa dimengerti. Eddie Howe juga puas dengan hasil imbang ini. Ia juga berjanji akan mendapatkan hasil yang lebih baik lagi seiring mereka terbiasa dengan Liga Champions.

“Ini akan terlihat lebih bagus dan lebih bagus lagi seiring berjalannya waktu. Bagi banyak pemain kami, ini adalah pengalaman yang baru mereka rasakan. Dan semoga kami bisa belajar dari ini. Anda tidak bisa meremehkan betapa berat hanya untuk datang bertamu ke San Siro” Ungkapnya dikutip dari Sky Sports.

Hasil Positif Untuk Newcastle, Tanda Bahaya Untuk Milan

Bagaimanapun, grup yang mereka tempati adalah grup yang paling kompetitif. Statistik dari Opta memprediksi Newcastle punya kemungkinan 31% untuk jadi juara grup, 26% peringkat kedua, 24% terlempar ke Europa League, dan 19% jadi juru kunci.

Pasukan Eddie Howe jelas tertinggal di leg pertama ini. Tapi mereka terbukti bisa menahan tekanan dari Milan dan masih bisa pulang dengan mengemas poin. Dan jangan lupa pula kalau penampilan laga tandang bukan penentu nasib di kompetisi ini.

Musim kemarin, Manchester City hanya memenangkan satu dari enam laga tandang. Lima yang lainnya berakhir imbang. Dan City pun masih bisa keluar sebagai juaranya musim itu. Well, tidak ada yang berekspektasi Newcastle bisa juara, sih. Tapi ini memunculkan harapan kalau Newcastle bisa jadi kuda hitam.

Untuk Milan, sebaliknya. Ini adalah hasil imbang yang sangat disayangkan. Terutama mengingat kalau Milan memulai pertandingan dengan sangat baik. Mereka mencatatkan 25 tendangan percobaan tapi tidak ada satupun yang sukses.

Publik San Siro juga sudah merindukan kemenangan. Mereka sebelumnya dipaksa harus menyaksikan tim kesayangan mereka dibantai 5-1 dalam Derby Milan. Kemenangan di partai pembuka Liga Champions, dan di kandang sendiri akan jadi penghibur yang dibutuhkan para pendukung Milan.

Tapi mungkin yang harus membuat Milan lebih khawatir adalah cederanya Mike Maignan. Milan ternyata harus membayar harga yang lebih mahal dari hasil imbang ini. Kiper andalan mereka, Mike Maignan menderita cedera. Ia ditarik keluar di menit 81. Masih belum ada kabar seberapa parah cedera Maignan.

Di pertandingan Champions League selanjutnya, Milan akan bertemu dengan Dortmund yang baru saja kalah lawan PSG. Sementara itu, Newcastle akan menjamu Mbappe dkk. di St. James Park. Bermain di kandang sendiri tentu saja Newcastle diharapkan dapat poin maksimal. Tapi, PSG sepertinya akan jadi lawan tersulit mereka di grup ini.

Sumber referensi: ESPN, Sky, Mirror, Goal, Athletic

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *