Real Madrid sudah unggul 2-1 atas Napoli hingga menit ke-37. Anak asuh Rudi Garcia tak berhenti mengancam gawang Real Madrid. Dari jarak yang sangat dekat Victor Osimhen menyundul bola ke gawang Real Madrid. Dengan refleks yang luar biasa, Kepa Arrizabalaga, penjaga gawang yang bertugas, menepis sundulan itu.
Osimhen gagal mencetak gol. Napoli batal menyamakan kedudukan. Penyelamatan itu tak hanya membikin penonton berdecak kagum. Bahkan seorang Carlo Ancelotti turut memuji Kepa berkat aksinya itu. “Luar biasa. Dia (Kepa) hebat di babak pertama,” kata Don Carlo.
Aksi-aksi penyelamatan Kepa sebelumnya jarang terlihat. Selama waktunya di Chelsea, eks pemain Athletic Bilbao itu tak mendapat tempat. Malahan Kepa sering disebut lord. Namun, setelah berseragam Real Madrid, Kepa sepertinya kembali ke penampilan yang sesuai harganya.
Pembelian Mendadak
Padahal Kepa adalah pembelian mendadak Los Merengues. Jelang musim 2023/24 petaka menghantui sang peraih Liga Champions terbanyak, di mana kiper mereka, Thibaut Courtois mengalami cedera anterior cruciate ligament alias ACL. Courtois harus menjalani operasi dan pemulihan.
Ia tak bisa turun untuk membela Real Madrid selama satu musim penuh. Tentu ini menjadi pukulan telak bagi Los Galacticos. Mereka tak ada rencana untuk membeli kiper baru. Ha gimana? Eks pemain Chelsea itu sudah sangat bagus di bawah mistar.
Courtois piawai dalam penyelamatan. Hebatnya, Courtois juga baik dalam membantu serangan. Namun, memang yang namanya cedera tidak bisa diprediksi. Orang saja, pagi bisa sehat, malamnya tiba-tiba terkena masuk angin. Begitu pula pemain sepak bola.
Akan sangat konyol apabila mengandalkan Andriy Lunin menjaga gawang Real Madrid. Alhasil, mau tidak mau, Real Madrid harus mencari kiper baru. Tapi mengapa Kepa yang dipilih? Apa Real Madrid tidak punya opsi yang lain?
Florentino Pérez: “Kepa had big offers on the table but he decided to join us — he only wanted Real Madrid”. ⚪️🤝🏻 #Real
Deal completed on loan from Chelsea, no buy option clause. pic.twitter.com/jPQCjq0MMc
— Fabrizio Romano (@FabrizioRomano) August 15, 2023
Mengapa Kepa?
Beragam opini, terutama yang negatif bermunculan usai Real Madrid mendatangkan Kepa di awal musim ini. Hanya sedikit yang menaruh optimisme pada Kepa. Selama berseragam Chelsea, Kepa memang sering melakukan hal-hal yang di luar perkiraan.
Kesalahan-kesalahannya dalam mengawal gawang The Blues sering menjadi bahan lawakan. Tentu karena ia adalah kiper yang mahal. Kepa ditebus Chelsea dengan harga 71,6 juta poundsterling (Rp1,3 triliun) pada tahun 2018. Menjadikannya kiper termahal saat itu. Namun, penampilan Kepa di Chelsea kurang menggigit.
Satu-satunya yang diingat adalah ketika Kepa menolak diganti di final Carabao Cup 2019. Di puncak popularitasnya pun banyak yang skeptis pada kiper kelahiran Ondarroa itu. Bahkan Chelsea sampai mendatangkan kiper-kiper baru, dari Edouard Mendy hingga yang teranyar Robert Sanchez.
Official, confirmed. Robert Sánchez has joined Chelsea on seven year deal from Brighton 🔵✨ #CFC
Contract until 2030, £20m fee plus £5m add ons. pic.twitter.com/kg58bQKTtZ
— Fabrizio Romano (@FabrizioRomano) August 5, 2023
Kepa juga pernah hampir didatangkan ke Real Madrid oleh Zinedine Zidane. Namun Zidane melihat Kepa masih terlalu banyak kekurangan. Musim 2019-20 menjadi salah satu musim terburuk Kepa. Di musim itu Kepa kebobolan 47 gol dari 33 laga. Musim lalu pun, Kepa kebobolan 33 gol dari 29 laga di Premier League.
Memang ada banyak opsi penjaga gawang yang lebih bagus dari Kepa. Yassine Bounou dan Dominik Livakovic, misalnya. Akan tetapi hanya Kepa yang bersedia menerima tawaran jangka pendek di Real Madrid. Los Galacticos butuh pengganti sementara Courtois tanpa kewajiban untuk membeli.
Kepa itulah opsinya. Real Madrid mendatangkan Kepa dengan biaya peminjaman 1 juta euro (Rp19,2 miliar) dari Chelsea. Ia akan bertahan hingga Juni 2024 di Santiago Bernabeu. Dipinjam Real Madrid, Kepa punya ambisi pribadi. Ia ogah balik ke Chelsea dan berharap Real Madrid mempermanenkannya. Tapi apa mungkin hal itu terjadi?
🚨🌕| Real Madrid will pay €1M to Chelsea for Kepa’s loan. @relevo💰 pic.twitter.com/aENTQzfqwA
— Madrid Zone (@theMadridZone) August 14, 2023
Penampilan Apik Kepa
Kejelasannya cuma satu: tidak ada opsi permanen untuk Kepa. Real Madrid hanya meminjamnya semusim. Tidak hanya itu, apabila Kepa tampil buruk, belum ada semusim Real Madrid bisa saja mengembalikannya ke Chelsea. Namun, Kepa punya pemikiran lain. Mendapat kesempatan untuk bermain di Los Galacticos merupakan kesempatan langka.
Kepa memanfaatkan hal itu. Tekadnya ingin bertahan lebih lama. “Saya bangga berada di Real Madrid. Saya tidak akan pernah kekurangan kerja keras, komitmen, dan usaha dengan jersey ini, baik dalam latihan maupun pertandingan,” kata Kepa dikutip Sport Illustrated.
Perkataan Kepa tidak manis di bibir saja. Sang pemain membuktikan kerja kerasnya. Selain di laga kontra Napoli yang disebutkan di awal, Kepa tampil apik selama bermain di La Liga. Menurut Fbref, Kepa mengemas 16 penyelamatan dalam tujuh laga di Liga Spanyol. Itu artinya Kepa melakukan setidaknya dua penyelamatan per laga.
Dari tujuh laga di Liga Spanyol itu, Kepa juga telah menciptakan empat kali nirbobol. Jika ditambah laga kontra Union Berlin, Kepa sudah mengemas lima kali clean sheet. Persentase penyelamatannya juga bagus, yaitu 76,2% musim ini. Musim lalu persentase penyelamatan Kepa hanya 73,3%.
Jago Distribusi Bola
Hal itu membuatnya menempati urutan keempat persentase penyelamatan tertinggi di La Liga. Selain itu persentase nirbobol Kepa juga menjadi yang tertinggi di La Liga, yaitu 57,1%. Unggul dari Unai Simon (55,6%), Stole Dimitrievski (44,4%), dan Ter Stegen (44,4%).
Kepa benar-benar membuktikan kerja kerasnya di Real Madrid. Tidak hanya kemampuannya dalam menghalau tembakan. Kepa juga bagus dalam distribusi bola. Terbukti persentase umpan suksesnya mencapai 83%. Jangkauan umpan Kepa, walau baru bermain tujuh laga di La Liga juga sangat baik, yakni 4.819 yard.
Gaya bermain Kepa sangat berbeda dengan Courtois. Penjaga gawang Belgia itu tidak cukup berani untuk keluar dari kotak penalti, sedangkan Kepa sebaliknya. Di La Liga saja, Kepa sering keluar dari kotak penalti dan melakukan penguasaan bola di sepertiga akhir pertahanan sendiri.
Total sentuhan Kepa di sepertiga pertahanan Real Madrid bahkan lebih banyak dari sentuhannya di dalam kotak penalti, yaitu 248 sentuhan berbanding 219. Penampilan apik Kepa itu dipuji oleh Thibaut Courtois. Mengutip French Football Weekly, Courtois mengatakan bahwa Kepa salah satu dari lima kiper terbaik di dunia.
“Saya pikir Chelsea melakukan kesalahan. Dia (Kepa) adalah kiper yang luar biasa dan sangat hebat,” kata Courtois.
Kelemahan Kepa
Meski memberikan kesan positif di awal musim ini, namun walau bagaimana Kepa sejatinya sedang beradaptasi dengan permainan Real Madrid. Ia juga masih harus mengurangi kesalahan dan menutupi kelemahannya. Permainan Kepa yang sering keluar dari penalti sangat berisiko.
Memang, Kepa sering melakukan penyelamatan. Namun, Kepa juga sudah kebobolan lima gol dalam tujuh laga di Liga Spanyol. Kepa juga kurang dalam mengantisipasi bola mati. Lihatlah di laga kontra Napoli.
Kiper asal Spanyol itu gagal mengantisipasi tendangan sudut Khvica Kvaratskhelia, yang akhirnya membuat Skiri Ostegard bisa mencetak gol pembuka bagi Partenopei. Carlo Ancelotti sendiri sudah tahu bahwa Kepa punya kelemahan dalam mengantisipasi umpan silang.
Kepa juga dianggap lemah dalam duel udara. Barangkali ini berkaitan dengan tingginya yang hanya 1,88 meter. Hal itu sangat berbeda dengan Courtois yang memiliki tinggi dua meter. Namun, ya, fisik bukan alasan.
Kemampuan antisipasi udara bisa dilatih. Kepa sangat mungkin akan bekerja keras memperbaiki kekurangannya. Keinginan untuk dipermanenkan Real Madrid mendorongnya untuk itu. Apakah Kepa akan dipermanenkan? Omong-omong, terakhir kali Real Madrid membeli kiper dari Chelsea berhasil, lho.
Sumber: TheAthletic, VivaGoal, ManagingMadrid, Fbref, Sportskeeda, SI, FrenchFootballWeekly