Mbappe, Mbappe, dan Mbappe. Hampir setiap berita sepakbola dihebohkan tentang perselisihan Mbappe dan PSG yang tak kunjung usai. Dengan segala kontroversinya, si bocil itu juga selalu menjadi headline di bursa transfer.
Tapi sedikit yang membahas bagaimana talenta Mbappe itu mulai ditempa sehingga bisa jadi perbincangan seperti sekarang ini. Ya, masa singkatnya di AS Monaco telah memberinya jalan menjadi bintang. Dan faktanya, ada sedikit sangkut pautnya dengan sikap MU dalam kaitannya dengan bursa transfer. Bagaimana bisa itu terjadi?
Memilih Akademi AS Monaco
Sebelumnya kita tengok dulu Mbappe itu awalnya dari mana. Anak kecil kurus dan tak terlalu tinggi itu awalnya menjalani trial di beberapa klub Prancis. Akhirnya ia masuk akademi AS Bondy. Di sana si bocil mulai mengasah kemampuannya bermain bola.
Kylian Mbappé à l’AS Bondy ⚽️🏆 pic.twitter.com/VFq2gO7ary
— Mbappé Side (@Mbappe_Side) November 14, 2018
Setelah menunjukan talentanya di Bonby, ia juga dipanggil masuk akademi Clairefontaine. Akademi pencetak talenta bintang Prancis yang terkenal itu. Setelah ditempa di Clairefontaine, Mbappe akhirnya mulai digoda beberapa klub besar seperti Arsenal, Barcelona, maupun Real Madrid. El Real bahkan pernah mengundangnya bersama orang tuanya untuk menemui Zidane di Bernabeu pada 2013 silam.
🇫🇷Kylian Mbappé, aos 13 anos de idade treinando em Clairefontaine. Uma fábrica de jovens talentos da França! Ele ficou 2 anos por lá…
🏆Campeão da Copa do Mundo 2018
🏆Finalista da Copa do Mundo 2022 pic.twitter.com/gUYbQBsJxa— Curiosidades da Bola – PIETRO👶 (@curiosidadesdb) December 17, 2022
Tapi apa daya, si bocil yang masih berusia 14 tahun itu lebih memilih AS Monaco sebagai tempat meniti karirnya. Menurut Mbappe, Monaco sudah terkenal mencetak para pemain muda berbakat yang kelak menjadi bintang.
Di saat Mbappe masuk, Monaco belumlah terlalu bagus. Mereka baru promosi ke Ligue 1 bersama Claudio Ranieri. Kontrak awal Mbappe di Monaco itu berlangsung tiga tahun. Ia statusnya masih sebagai pemain tim muda AS Monaco.
Peran Jean-Claude Lafargue Di Clairefontaine
Talenta Mbappe yang terus berkembang itu tak luput dari peran seorang Jean Claude Lafargue. Seorang pelatih di akademi Clairefontaine. Dibayangi kesuksesan Thierry Henry, Lafargue malah menjulukinya seperti kombinasi “Neymar dan Henry”.
Dari segi permainan menurut Lafargue, Mbappe pandai mengatur posisi untuk mencetak gol. Maka dari itu, Lafargue selalu mengingatkan bahwa dirinya bisa bermain dari segi penyerangan manapun. Termasuk di posisi penyerang tengah sekalipun.
Tapi menurutnya, Mbappe seperti enggan untuk bermain di posisi penyerang tengah. Ia lebih senang bermain di posisi penyerang kiri. Menurut Mbappe, ia benci bermain di penyerang tengah karena pasti dari segi keunggulan fisik, ia akan kalah dengan bek-bek yang besar dan tinggi. Lafargue pun mencoba menuruti apa kemauan Mbappe.
Glad to welcome Jean-Claude Lafargue, Director of the French Football Federation Academy, who is supervising the launching of the Academy in KSA @FFFAcademyKSA. Is there a better trainer to coach our Youth in #KSA than the former trainer of Kylian Mbappé?😉#FranceKSA 🇸🇦🤝🇫🇷⚽️ pic.twitter.com/htSXOvoMjc
— Ludovic Pouille (@ludovic_pouille) May 29, 2022
Peran Pelatih Leonardo Jardim
Selain peran Lafargue, peran pelatih Mbappe ketika di Monaco, Leonardo Jardim juga penting. Pelatih Portugal itu pandai mengontrol menit bermain para pemain muda seperti Mbappe. Termasuk ketika debutnya yang mengesankan.
Leonardo Jardim: the first man to give us Kylian Mbappé.#ObrigadoMister pic.twitter.com/1kfWjuBkcY
— Scouted Football (@scoutedftbl) October 11, 2018
Jardim seakan tak mau gegabah terlalu memforsir seorang pemain muda dengan beban terlalu tinggi tiap pekannya. Menurut Jardim, ia masih punya banyak waktu untuk mengembangkan talenta maupun fisiknya. Maka dari itu, di musim Mbappe debut yakni 2015/16, Jardim hanya mencobanya selama 14 kali saja. Itu pun hanya 2 kali jadi starter.
Di musim itu yang paling diingat publik Monaco dan Prancis tentu adalah gol debut Mbappe. Dirinya mencetak gol di laga melawan Troyes yang berkesudahan 3-1 pada Februari 2016. Gol itu tercatat melampau rekor Thierry Henry sebagai pencetak gol termuda Prancis. Henry di usia 19 tahun, sedangkan Mbappe di usia 17 tahun.
Seven years ago today, Kylian Mbappé scored his first professional goal in a 3-1 win against Troyes, surpassing Thierry Henry as the youngest goal scorer in Monaco’s history at 17 years and 62 days old.
The rest, as they say, is history.
— Zach Lowy (@ZachLowy) February 20, 2023
Keluarnya Anthony Martial
Dicobanya Mbappe beberapa kali oleh Jardim di musim berikutnya 2016/17, tak luput dari kepergian wonderkid-nya yang lebih dulu gacor, Anthony Martial. Kita tahu the one and only yang ketika itu digadang-gadang sebagai “The Next Henry” di Monaco adalah Martial, bukan Mbappe.
Mbappe ketika itu masih cungkring dan kelihatan cupu. Sedangkan Martial sudah matang dengan menjadi produk binaan Monaco yang berhasil. Nah, kebetulan posisi Martial ini mirip dengan Mbappe yakni penyerang kiri yang suka cut inside ke dalam area kotak penalti.
Torehannya Martial bagi Monaco pun tak main-main. Walaupun masih 19 tahun, Martial sudah menjadi keran gol bagi Monaco. Predikat sebagai top skor klub dengan 12 gol di musim 2014/15 telah jadi bukti.
18-year-old Anthony Martial for AS Monaco during the 2014/2015 season:
✅48 games
⚽️12 goals
🅰️5 assistsAfter this season he won the Golden Boy award and became the most expensive teenager in the history of football. pic.twitter.com/NHu9XmG24L
— Football Talent Scout – Jacek Kulig (@FTalentScout) February 19, 2021
Andil MU
Presiden Monaco, Vadim Vasilyev mengatakan bahwa Martial adalah aset yang harus terus dipertahankan. Vasilyev juga awalnya ragu karena Martial masih prematur untuk hengkang ke klub besar. Namun apa daya, pemilik tak bisa menghindari tawaran menggiurkan dari MU.
Vasilyev: Monaco couldn’t refuse Man Utd’s incredible Martial offer http://t.co/qU6FKTu74v pic.twitter.com/d8Vlh2TuUV
— GOAL (@goal) September 1, 2015
Red Devils sengaja menawar tinggi Martial waktu itu karena takut diserobot klub lain. Pasalnya diketahui Chelsea, PSG, City, dan Barcelona juga diam-diam sudah menjajaki kepindahan Martial. Dan kejadian, “Si Duta Jalan Sehat” itu akhirnya memilih bergabung dengan Red Devils di 2015. Monaco saat itu benar-benar kehilangan permatanya di penyerang kiri.
🗓| #OnThisDay in 2015, Manchester United signed 19-year-old Anthony Martial from AS Monaco.#MUFC 🇫🇷9️⃣ pic.twitter.com/Ji2twParWt
— UtdPlug (@UtdPlug) September 1, 2021
Ya, karena kepergian Martial itulah, Mbappe mulai dipromosikan di skuad senior Monaco. Ketika itu Mbappe masih dibimbing oleh striker macam Vagner Love, El-Shaarawy, Lacina Traore, maupun Guido Carrillo.
Musim Fenomenal Mbappe Di Monaco
Barulah di musim 2016/17, Mbappe makin berkembang dan mulai banyak dijadikan starter. Mbappe diplot di penyerang kiri oleh Jardim dengan didampingi Falcao. Masih berusia 19 tahun, Mbappe sukses menjadi pemain muda yang fenomenal di musim itu.
Five years today since Kylian Mbappe made his professional debut for Monaco… the rest, as they say, is history 🔥 pic.twitter.com/t8hgo0B7xv
— SPORTbible (@sportbible) December 2, 2020
Dari penampilannya yang mencapai 44 laga, ia mampu menorehkan 26 gol dan 14 assist bagi Monaco. Mbappe jadi salah satu permata yang melengkapi kesolidan skuad Monaco yang diisi Fabinho, Benjamin Mendy, Bernardo silva, Joao Moutinho, Thomas Lemar, maupun Bakayoko. Hasilnya pun terbukti. Gelar Ligue 1 yang hanya menjadi langganan PSG, akhirnya dirampas oleh Monaco.
Bernardo Silva 🇵🇹
Mbappe 🇫🇷
Falcao 🇨🇴
On this day in 2017
Monaco Ligue 1 Champions 🇫🇷🏆 pic.twitter.com/f13wJvEdLZ— Manolis Giakoumakis (@ManolisGiak83) May 17, 2023
Yang lebih mengesankannya lagi, dirinya juga tampil hebat di Liga Champions. Monaco benar-benar menjadi underdog di musim itu. Mereka bisa melangkah jauh hingga babak semifinal. Salah satu aktornya yakni pemuda 19 tahun tersebut. Dua gol Mbappe ke gawang Manchester City di 16 besar, mampu menyumbang mimpi buruk bagi gugurnya pasukan Pep.
⏪🇫🇷 The beautiful moment Kylian Mbappé scored his debut Champions League goal at the Etihad against Manchester City for Monaco in their 5-3 loss at #ManCity during the 2016/17 season.
🤩This #UCL game catapulted Mbappé to global prominence!
🧵 Thread pic.twitter.com/Lu10j2Lwx3
— FIFA World Cup Stats (@alimo_philip) November 24, 2021
Begitu pula sumbangan tiga golnya yang memulangkan Dortmund di perempat final. Namun sayang, satu golnya yang disumbangkan melawan Juventus di semifinal gagal membawa Monaco ke final.
Hijrah Dari Monaco
Dari semua fenomena itu pertanyaanya, kalau masih ada Anthony Martial di Monaco, apakah Mbappe bisa mendapat banyak kesempatan untuk mencoba mengeluarkan kemampuan terbaiknya di Monaco?
Ya, Mbappe bagaimanapun harus berterima kasih kepada banyak pihak termasuk MU karena membeli Martial meski ia belum matang betul. Karena dalam waktu singkatnya di Monaco, dirinya sudah punya banyak kesempatan menapaki jalan terang menjadi bintang.
Masa singkat tampil di skuad senior Monaco dengan usia yang masih belia, menjadi catatan yang tak terlupakan bagi karir Mbappe. Untung saja sih, Mbappe ketika itu tak gegabah pindah ke klub besar di luar Prancis seperti Martial.
ESPN FC sources: Monaco’s Kylian Mbappe to join PSG on loan before signing for €180m next summer. https://t.co/d3hTJbSVCl pic.twitter.com/MTKAapZnY7
— ESPN FC (@ESPNFC) August 28, 2017
Sumber Referensi : ligue1, skysports, sports360, transfermarkt, goal