Berita Sepakbola Terlengkap

Berita Sepakbola Terlengkap Indonesia

Jerman Tampil Menyedihkan! Sudah Saatnya Memecat Hansi Flick?

Euro 2024 tinggal setahun lagi. Babak kualifikasi untuk memperebutkan 23 tiket tersisa juga telah dimulai. Akan tetapi, sang tuan rumah Jerman masih saja tampil menyedihkan.

Sebagai tuan rumah gelaran Euro 2024, Jerman jelas tidak ikut serta dalam babak kualifikasi. Mereka pun menghabiskan waktu untuk mempersiapkan tim dengan menggelar laga uji coba. Namun, hasil yang didapat membuat pendukung timnas Jerman ketar-ketir.

Terbaru, Die Mannschaft takluk secara mengejutkan dari Kolombia. Di hadapan lebih dari 50 ribu pendukungnya yang memadati Arena AufSchalke, Joshua Kimmich dan kolega kalah 2 gol tanpa balas.

Hasil tersebut menambah panjang rekor buruk timnas Jerman sejak ditangani Hansi Flick. Kini, beberapa media Jerman mulai mempertanyakan, “Apakah Hansi Flick masih layak dipertahankan?”

Jerman Amburadul! Hansi Flick Dalam Tekanan

Hansi Flick sebetulnya memulai kiprahnya sebagai pelatih timnas Jerman dengan apik. Di 8 pertandingan pertamanya, ia bahkan selalu menang. Namun, setelah memasuki tahun 2022, penampilan anak asuh Hansi Flick menurun.

Jerman hanya meraih 1 kemenangan dari 6 laga tersisa di UEFA Nations League yang membuat mereka gagal lolos ke fase final. Jelang gelaran Piala Dunia 2022, pasukan Hansi Flick susah payah mengalahkan Oman dan hanya menang 1-0. Jerman kemudian gagal total di Piala Dunia Qatar, salah satu turnamen yang menjadi target Hansi Flick.

Jerman bahkan jadi bahan olok-olokan di Piala Dunia 2022. Selain karena mencampurkan sepak bola dan kampanye kaum pelangi, mereka juga tampil amburadul. Untuk kedua kalinya, Jerman gagal lolos dari babak grup Piala Dunia.

Setelah kegagalan memalukan di Piala Dunia 2022, pendukung timnas Jerman jelas menuntut balas di Euro 2024. Apalagi, mereka adalah tuan rumah Piala Eropa edisi ke-17. Selain tuan rumah, Jerman juga sudah lama tak menjadi jawara Eropa. Terakhir kali mereka mengangkat trofi Piala Eropa terjadi di edisi 1996.

Namun, setahun jelang gelaran terakbar di Benua Biru itu, pendukung Jerman dibuat ketar-ketir dengan penampilan anak asuh Hansi Flick. Bukannya menunjukkan perbaikan, performa timnas Jerman justru makin menurun. Kekalahan 2-0 atas Kolombia pada 20 Juni lalu menutup rangkaian laga uji coba timnas Jerman di bulan Juni dengan rekor tanpa kemenangan.

Empat hari sebelum ditaklukkan Kolombia, Jerman kalah 1-0 di kandang Polandia. Empat hari sebelum kalah dari Polandia, Jamal Musiala dan kolega juga susah payah menahan imbang Ukraina dengan skor 3-3.

Sebelumnya, di laga uji coba terakhir bulan Maret, Jerman juga takluk 2-3 dari Belgia. Praktis, sepanjang tahun 2023 ini, pasukan Hansi Flick baru meraih 1 kemenangan, yakni saat mereka menang 2-0 atas Peru pada 25 Maret silam.

Kemenangan atas Peru juga jadi satu-satunya kemenangan yang bisa Jerman petik pasca kegagalan di Piala Dunia 2022. Total dari 11 pertandingan terakhirnya, Hansi Flick hanya mampu membawa Jerman menang 3 kali.

Catatan inilah yang membuat publik Jerman ketar-ketir dan mulai mempertanyakan kepantasan Hansi Flick menukangi Die Mannschaft. Tak bisa dipungkiri kalau Hansi Flick kini tengah berada dalam tekanan.

Prestasi Hansi Flick Sebelum Melatih Timnas Jerman

Apa yang kini tengah menghantui Hansi Flick adalah sebuah hal yang mengejutkan. Bagaimana tidak, sebelum melatih Manuel Neuer dan kolega di timnas Jerman, ia adalah seorang pelatih paling beprestasi di Jerman, bahkan dunia.

Hansi Flick juga punya rekam jejak mentereng. Pelatih yang kini berusia 58 tahun itu bukanlah orang baru di timnas Jerman. Sebelumnya, ia pernah bekerja di timnas Jerman dari tahun 2006 hingga 2017. Selama periode tersebut, 8 tahun ia habiskan sebagai asisten Joachim Low dan 3 tahun sebagai Sporting Director.

Sebelum ditunjuk sebagai suksesor Joachim Low, Flick adalah pelatih yang sukses membawa Bayern Munchen meraih “sextuple” di tahun 2020. Tak hanya menjuarai Bundesliga, DFB-Pokal, dan DFL-Supercup, tetapi juga UEFA Champions League, UEFA Super Cup, dan FIFA Club World Cup.

Hansi Flick adalah pelatih kedua di dunia setelah Pep Guardiola yang berhasil meraih “sextuple”. Prestasi tersebut mengantarkannya meraih penghargaan pelatih terbaik Bundesliga dan pelatih terbaik Jerman. Flick juga menyabet penghargaan pelatih terbaik dari UEFA, Globe Soccer, IFFHS, hingga majalah World Soccer.

Hansi Flick kemudian resmi menjadi pelatih anyar Die Mannschaft pada musim panas 2021, tak lama setelah ia memenangi trofi Bundesliga keduanya bersama Bayern Munchen. Di timnas Jerman, Flick mendapat kontrak berdurasi 3 tahun, terhintung sejak 1 Agustus 2021 hingga 31 Juli 2024.

Apa yang Salah dengan Hansi Flick dan Timnas Jerman?

Melihat rekam jejaknya ini, wajar jika publik Jerman berharap kepada Hansi Flick. Wajar pula ia diberi beban berat di pundaknya untuk membawa Die Mannschaft berprestasi di Piala Dunia 2022 dan Euro 2024.

Namun, seperti yang kita tahu, ia gagal total di Piala Dunia 2022 dan kini publik mulai meragukan kapasitasnya sebagai pelatih timnas Jerman. Sebuah kisah yang tidak diharapkan dari seorang pelatih yang pernah menyabet predikat pelatih terbaik di dunia. Jadi, apa yang salah dengan Hansi Flick dan timnas Jerman?

Semenjak ditunjuk sebagai suksesor Joachim Low, Hansi Flick cukup berani dalam memanggil pemain ke tim nasional. Selain berani meninggalkan pemain senior seperti Mats Hummels, Flick juga memberi banyak kesempatan kepada pemain muda.

Josha Vagnoman, Armel Bella-Kotchap, Mërgim Berisha, dan Kevin Schade adalah beberapa di antaranya. Termasuk pula Malick Thiaw yang baru-baru ini mencuri perhatian di laga debutnya.

Keberanian Hansi Flick mempercayakan ujung tombak timnas Jerman kepada striker senior Niclas Füllkrug yang sebelumnya tak pernah menembus tim nasional juga berbuah manis. Füllkrug tercatat sudah mencetak 7 gol hanya dalam 9 caps.

Namun, keputusan Hansi Flick dengan banyak memanggil pemain debutan, khususnya pemain muda yang masih minim pengalaman bagaikan pedang bermata dua. Pasalnya, Jerman jadi terlihat kehilangan stabilitasnya.

Selain itu, Hansi Flick juga tipikal pelatih yang suka mencoba beberapa skema baru. Sepanjang uji coba bulan Juni, Jerman bermain dengan 3 bek. Dengan hasil buruk yang diderita Jerman, kabarnya skema tersebut akan ditinggalkan dan Jerman akan kembali bermain dengan 4 bek.

Seusai kekalahan atas Kolombia, Hansi Flick juga mengakui kalau skema yang ia rencanakan tak berjalan. Ia juga mengeluhkan para pemainnya yang kurang percaya diri.

“Saya sangat kecewa karena kami tidak dapat mengimplementasikan ide-ide kami. Kami ingin mencoba beberapa hal, tetapi gagal. Segala sesuatunya tidak berjalan sesuai keinginan kami saat ini,” ujar Hansi Flick, dikutip dari Bavarian Football Works.

Keputusan Hansi Flick memanggil pemain muda dan debutan ke dalam timnas Jerman memang bagus untuk regenerasi. Namun, ia juga harus sadar kalau para fans kini mulai kehabisan kesabaran. Mereka berpendapat kalau sudah saatnya Hansi Flick dipecat.

Apakah Benar Hansi Flick Akan Diganti Jürgen Klopp?

Rumor soal calon pengganti Hansi Flick pun merebak. Salah satunya berasal dari media Jerman, Sport1 yang menyebut kalau DFB sedang menjajaki semua opsi untuk mencari pengganti Hansi Flick sebelum Euro 2024. Dan sosok terdepan yang digadang sebagai juru selamat Die Mannschaft adalah Jürgen Klopp.

Namun, agen dari Jürgen Klopp, Marc Kosicke buru-buru mengklarifikasi. “Jürgen memiliki kontrak jangka panjang dengan LFC, dan DFB memiliki seorang pelatih. Jadi ini sama sekali bukan topik untuk kami,” kata Marc Kosicke, dikutip dari Bavarian Football Works.

Memecat seorang pelatih tim nasional memang tak semudah itu. Akan sangat berbahaya bagi tuan rumah jika tiba-tiba berganti pelatih. Meski dalam tekanan dan muncul rumor tak sedap soal pemecatan, tetapi Hansi Flick sepertinya belum akan dilengserkan.

Kabar dari surat kabar BILD mengatakan kalau DFB belum siap berpisah dengan Hansi Flick. Meski begitu, ia mendapat kritikan atas banyaknya eksperimen yang ia coba. BILD juga menegaskan kalau laga uji coba bulan September adalah kesempatan Hansi Flick untuk membuktikan bahwa ia dapat membentuk tim yang kompetitif untuk Euro 2024.

Namun, segala kemungkinan masih sangat mungkin terjadi. Jerman sudah biasa membuat plot twist yang tak terduga. Layaknya pemecatan Julian Nagelsmann yang digantikan Thomas Tuchel, Hansi Flick juga bisa menerima nasib serupa.

Dengan hitung mundur Euro 2024 yang tinggal setahun, maka hitung mundur untuk nasib Hansi Flick juga telah dimulai. Laga uji coba kontra Jepang, Prancis, dan Amerika Serikat pada bulan September mendatang akan sangat menentukan. Lebih daripada itu, kini, setiap laga uji coba berikutnya yang dijalani timnas Jerman akan sangat berpengaruh bagi posisi Hansi Flick di timnas Jerman.


Referensi: The Guardian, Bavarian Football, Bavarian Football Works, 90min, DW.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *