Berita Sepakbola Terlengkap

Berita Sepakbola Terlengkap Indonesia

Gak Cuma El Clasico! 6 Rivalitas Ini Tak Kalah Panasnya di Spanyol

Siapa yang tidak kenal El Clasico? Bahkan kalau kamu bukan fans La Liga, pasti tahu bagaimana panasnya rivalitas antara Real Madrid dan Barcelona. Tapi selayaknya liga lain, La Liga diisi oleh banyak rivalitas dan derby yang panas pula. Bahkan ada yang lebih sengit daripada El Clasico. Apa saja itu? berikut 6 rivalitas panas di La Liga.

Derby Catalan (Barca vs Espanyol)

Selain berselisih dengan Real Madrid, Barcelona juga punya rival sekota yaitu Espanyol. Derby ini biasa dikenal dengan sebutan Derby Catalan atau Derbi Barceloni. Mungkin ini jadi salah satu derby yang paling tidak seimbang di dunia, mengingat Barcelona memang lah tim yang mendominasi di La Liga.

Sama seperti El Clasico dan kebanyakan derby di Spanyol lainnya, Derby Barcelona juga punya latar belakang politik. Ya, meskipun Espanyol dan Barcelona satu kota, mereka punya pandangan politik yang berbeda. Bagi para pendukung Barcelona, Espanyol dianggap sebagai klub yang mendukung pemerintahan diktator kerajaan Spanyol. Itu juga alasan Espanyol memakai mahkota di logonya.

Seperti yang dijelaskan di awal, derby ini bukanlah derby yang seimbang. Tapi ada satu momen manis untuk penggemar Espanyol. Yaitu di musim 2006/07 ketika Barca menjamu Espanyol di Camp Nou.

Barca bisa memimpin 2-1 lewat satu gol dari Tamudo dan dua gol dari Lionel Messi. Tapi di menit ke 90 Tamudo berhasil mencetak gol penyeimbang. Laga memang berakhir imbang tapi itu cukup membuat Barca gagal juara La Liga musim itu. Pertandingan ini kemudian dikenal dengan “El Tamudazo”.

Itu dibalas Barca ketika Barcelona dinobatkan sebagai juara La Liga musim 2022/23. Blaugrana dipastikan jadi juara La Liga setelah menang lawan Espanyol di markas Espanyol. Pendukung tim tuan rumah pun tidak terima. Perayaan pun berubah jadi kericuhan.

El Viejo Clasico (Real Madrid vs Athletic Bilbao)

Selain dengan Barcelona, Real Madrid juga punya rivalitas lain. Tapi bukan Derby Madrid yang dibahas kali ini. Semua orang sudah tahu derby Madrid. Melainkan El Viejo Clásico antara Real Madrid dan Athletic Bilbao. Dalam bahasa Indonesia, El Viejo Clasico berarti “Klasik Lama”. Duel ini juga punya nama lain yaitu “the other classic” atau duel klasik yang lain.

Sesuai namanya, derby ini sudah berlangsung dari lama. Sudah ada sejak 1903, satu tahun lebih muda dari El Clasico. Derby ini terjadi karena seringnya kedua tim bertemu di Copa Del Rey. Bahkan, El Viejo Clasico sempat jadi pertandingan paling sering tersaji di ajang Copa Del Rey. Selain itu Real Madrid dan Athletic Bilbao juga sangat sering bertemu di La Liga. Kedua tim itu bahkan belum pernah turun kasta ke Liga Segunda sejak La Liga berdiri.

Selain karena sering bertemu, kedua belah pihak fans juga saling membenci karena alasan politik. Orang-orang Bilbao adalah orang Basque yang merupakan politik sayap kiri Spanyol. Sedangkan Madrid, sudah dikenal lama sebagai representasi pemerintahan Spanyol. jadi, bisa dibilang derby ini aromanya mirip-mirip dengan El Clasico.

Basque Derbi (Athletic Bilbao vs Real Sociedad)

Pada dasarnya, Basque dan Catalan punya kesamaan yaitu wilayah yang punya masalah politik dengan pemerintahan Spanyol. Dan itu pula yang jadi penyumbang bumbu konflik diantara tim-tim La Liga. Meskipun begitu, di Basque juga punya derby mereka sendiri.

Ada banyak tim dari Basque. Diantaranya Real Sociedad, Athletic Bilbao, Alavés, Osasuna, dan Eibar. Tapi hanya dua klub terbesar yang bisa merepresentasikan The Basque Derby, yaitu Bilbao vs Real Sociedad.

Derby ini sedikit unik. Sebab, tidak terlalu banyak konflik yang menghiasi setiap pertemuannya. Malahan, fans Sociedad dan Bilbao biasa duduk di tribun yang sama ketika matchday. Meskipun begitu, tetap ada cerita menarik di derby yang adem ayem ini.

Pada dasarnya, baik Bilbao dan Sociedad punya kebijakan untuk menggunakan pemain kelahiran lokal. Tapi di tahun 1989, Real Sociedad mengubah kebijakan mereka dengan mendatangkan John Aldridge dari Liverpool. Ia jadi pemain internasional pertama yang bermain untuk klub Basque.

Tensi sempat panas diantara keduanya karena hal tersebut. Bahkan fans Sociedad awalnya juga mengecam kebijakan klub mereka sendiri. Tapi setelah Aldridge mencetak banyak gol, kehadiran pemain non-Basque jadi bukan masalah bagi mereka lagi.

Derbi de la Comunitat (Valencia vs Villarreal)

Derby sekota lainnya adalah Derbi de la Comunitat. Kalau derby yang ini dijamin lebih panas daripada Basque Derby. Kedua kelompok suporter saling membenci satu sama lain. Setiap kali Valencia bertemu dengan Villarreal, polisi anti huru hara dengan pakaian lengkap pasti akan selalu siaga di sekitar stadion.

Valencia dan Villarreal sebenarnya punya banyak kesamaan. Mereka berada di daerah yang sama, punya bendera yang sama, bahkan memakai bahasa yang sama, yaitu bahasa Valencia. Tapi kalau urusan sepak bola sudah lain cerita.

Valencia lama dikenal sebagai klub yang punya sejarah panjang dengan banyak trofi. Untuk waktu yang lama, mereka jadi wajah klub besar di kota Valencia. Di sisi lain, Villarreal adalah klub kecil tanpa sejarah panjang menyandang gelar juara. Namun secara perlahan tapi pasti mereka jadi klub yang diperhitungkan.

Seperti jadi runner up La Liga 2007/08 dan finalis Champions League 2022. Bahkan pernah juara Europa League di tahun 2021. Itu jadi trofi bergengsi pertama mereka dalam sejarah. Villarreal ingin membuktikan kalau mereka adalah tim yang sama besarnya, jika tidak lebih besar dari Valencia. Sedangkan Valencia masih ingin mempertahankan status mereka sebagai klub terbesar di Comunitat Valenciana.

Galician Derby (Celta Vigo vs Deportivo)

Warisan sejarah dan kebudayaan dari satu wilayah yang dipisahkan oleh sepak bola lainya adalah Galician Derby. Antara Celta Vigo dan Deportivo La Coruna. Kota Vigo dan A Coruna memang berdekatan tapi warganya saling membenci satu sama lain. Keduanya merupakan kota pelabuhan. Tapi kota Vigo lebih dikenal sebagai kota industri sedangkan A Coruna punya citra sebagai kota kuliner dan mode.

Dari segi sepakbola, Deportivo memang lebih diunggulkan. Mereka punya sejarah jadi tim underdog yang menyulitkan tim-tim besar La Liga maupun Eropa. Tapi di tahun 2020 mereka terpuruk sampai turun ke divisi tiga liga Spanyol.

El Gran Derbi (Sevilla vs Real Betis)

Terakhir, ada derby terpanas di Spanyol. El Clasico memang derby yang besar dan dikenal di seluruh dunia. Tapi El Gran Derbi atau Seville Derby, yang mempertemukan Sevilla dan Real Betis adalah derby terbesar di Spanyol sesungguhnya.

Mungkin kalau besar dalam arti jumlah penonton, El Clasico lebih besar. Tapi kalau kalian bertanya ke fans sepak bola di Spanyol, El Gran Derbi lah yang menyajikan intensitas paling panas baik di dalam maupun luar lapangan. Hampir bisa dipastikan setiap kedua tim ini bertanding maka fans akan ricuh dengan melempar benda apapun ke dalam lapangan.

Yang membuat derby sekota ini panas adalah ini merupakan representasi duel antar kelas sosial. Real Betis didukung oleh para kelas pekerja kota Sevilla. Sedangkan Sevilla didukung oleh kelas menengah. Juga, rivalitas mereka adalah memperebutkan status klub yang pantas jadi representasi kota Sevilla. Yang mana kota dengan kultur sepak bola terkuat di Spanyol.

Sumber referensi: B/R, Blaugranes, ManagingMadrid, 90min, FootballEspana, Guardian, Turnstile

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *