Para pemain yang hanya menjadi residu di Chelsea sudah dibersihkan. Mauricio Pochettino, sang manajer baru bisa lebih leluasa untuk membangun ulang tim ini. Chelsea bagaimanapun memang harus dibangun ulang. Ditata lagi supaya di keesokan hari tak lagi bisa diejek penggemar Brentford.
Setelah para pemain yang kurang butuh dibuang, Chelsea mendatangkan para pemain baru. Banyak darah muda datang, termasuk di lini tengah dan lini depan. Di lini tengah misalnya, Chelsea mendatangkan Lesley Ugochukwu. Meski ya mungkin saja ia cuma bakal disingkirkan ke tempat pembuangan bernama SC Strasbourg.
Di lini depan ada pemain seperti Nicolas Jackson yang tampil luar biasa di laga pra-musim. Dari sana pun Chelsea seolah-olah menjadi tim yang sangat siap untuk mengarungi musim depan, kecuali jika kita tahu siapa yang akan berada di posisi penjaga gawang. Pochettino menginginkan Kepa Arrizabalaga sebagai kiper utama.
Tapi baru-baru ini Chelsea juga merekrut kiper baru, yaitu Robert Sanchez. Konon dia bakal menjadi pesaing Kepa di posisi kiper. Namun, apakah eks kiper Brighton itu layak? Sssttt… Robert Sanchez ini kualitasnya lebih buruk dari Kepa, lho!
Chelsea Datangkan Sanchez
Sejak dipilih untuk menukangi Chelsea, Mauricio Pochettino membikin rencana yang matang. Tentu saja hal itu perlu dilakukan karena ia datang ketika Chelsea dalam kondisi rusak parah seperti kapal yang tak bisa buat berlayar. Musim depan saja, The Blues sama sekali tidak bermain di kompetisi Eropa. Meskipun mereka sudah menjuarai Premier League Summer Series.
Chelsea keluar sebagai juara turnamen pra-musim Premier League Summer Series. 🏆
Kasih ucapan selamat dulu le.. 🥳#Blibli @bliblidotcom pic.twitter.com/4J53Umpu2I
— Extra Time Indonesia (@idextratime) July 30, 2023
Ya tidak apa-apa. Tidak bermain di kompetisi Eropa justru bisa menguntungkan Chelsea untuk fokus ke Carabao Cup. Dalam salah satu rencananya itu, Pochettino memberi isyarat akan memainkan Kepa, kiper yang pernah bikin Maurizio Sarri marah, untuk menjadi kiper utama Chelsea.
Hal ini sempat menerbitkan pertanyaan besar. Kok bisa lho Kepa yang jadi kiper utama? Jelas-jelas di periode kesuksesannya, seperti era Thomas Tuchel, Kepa tak jadi pilihan utama. Manajer Jerman itu lebih menyukai Edouard Mendy ketimbang Kepa.
“Kami senang dengan dia (Kepa). Dia menunjukkan komitmen yang besar dan beradaptasi dengan tuntutan baru. Dia adalah penjaga gawang luar biasa,” hanya itu yang dikatakan Pochettino perihal dirinya yang akan memakai Kepa sebagai kiper utama.
Sky Sports News understands Mauricio Pochettino plans to go into next season with Kepa Arrizabalaga as his first-choice goalkeeper…👀🧤 pic.twitter.com/RYGwQGixqQ
— Sky Sports Premier League (@SkySportsPL) June 14, 2023
Namun, Pochettino tampaknya mengerti betul tidak bisa terus mengandalkan Kepa. Apalagi pemuda yang dibeli dari Athletic Bilbao itu masih memiliki kelemahan. Kepa mesti meningkatkan level permainannya. Dan untuk itu ia perlu dilapisi. Pochettino pun memilih Robert Sanchez sebagai pelapisnya.
Robert Sanchez Kehilangan Tempatnya di Brighton
Chelsea akhirnya mematenkan kesepakatan dengan Brighton and Hove Albion untuk mendatangkan kiper Robert Sanchez. Menurut laporan The Guardian, Chelsea harus merogoh kocek hingga 25 juta poundsterling (Rp483 miliar) untuk memboyong Sanchez. Angka yang sebenarnya pas, tidak terlalu mahal. Namun, yang menjadi perbincangan adalah proses perekrutannya yang terkesan cepat.
Robert Sanchez, Chelsea! 🇪🇸 pic.twitter.com/HmlmXe1WS1
— Chelsea FC (@ChelseaFC) August 5, 2023
Tiba-tiba Sanchez sudah here we go ke Chelsea dan kini selesai tes medis. Ini juga menjadi terasa aneh. Mengapa Robert Sanchez memilih pergi ke Stamford Bridge daripada bertahan di Brighton? Padahal The Seagulls musim depan bermain di kompetisi Eropa, sedangkan Chelsea tidak.
Mengutip laporan Daily Mail, Sanchez sebenarnya tampil sangat baik bersama Brighton. Saat ditukangi Graham Potter, penampilan gemilang Sanchez mengawal gawang The Seagulls sulit terbantahkan. Namun, Roberto De Zerbi adalah sosok pelatih yang berbeda. Beda taktik, beda filosofi, dan beda keinginan dengan Potter.
Di tengah-tengah kepemimpinan De Zerbi, kiper berpaspor Spanyol itu kehilangan tempatnya. Manajer asal Italia itu lebih senang memakai Jason Steele daripada Sanchez. Bagi De Zerbi, Steele lah yang cocok dengan gaya permain build-up yang diusungnya.
OFFICIAL: Goalkeeper Bart Verbruggen joins Brighton on a five-year deal ✍️
📸: @OfficialBHAFC #UEL pic.twitter.com/m5f9Z26xkH
— UEFA Europa League (@EuropaLeague) July 3, 2023
Tidak hanya itu, Brighton sudah mendatangkan kiper baru dari Anderlecht, Bart Verbruggen yang dianggap lebih sesuai dengan permainan De Zerbi. Alasan itu sudah cukup untuk mendasari mengapa Robert Sanchez akhirnya hengkang dari Brighton. Lantaran Manchester United yang semula menginginkannya sudah mendapatkan Andre Onana, ia pun memilih Chelsea yang sudah merayunya sejak awal.
Pesaing Kepa Arrizabalaga
Datangnya Robert Sanchez jelas membawa angin segar untuk pasukan The Blues. Apalagi bagi penggemar yang sama sekali tidak menginginkan Kepa berada di bawah mistar. Bagaimanapun dengan perangai yang buruk serta penampilannya yang jauh dari kata konsisten, Kepa memang kurang asoy jika ditaruh sebagai kiper utama.
Nah, Robert Sanchez digadang-gadang akan menjadi kiper utama Chelsea. Ia disebut-sebut akan menjadi pesaing Kepa. Biar ketika Kepa tak kunjung berbenah diri, posisinya sebagai kiper utama bakal tergantikan untuk kesekian kalinya. Sanchez yang juga mahir dengan penguasaan bola di kakinya menjadi salah satu alasan mengapa Pochettino menambahkannya ke proyek Chelsea musim depan.
Kepa or Robert Sanchez.
Who do you think should be number one? 👇 pic.twitter.com/96oX57hJiz
— CFC-Blues (@CFCBlues_com) August 5, 2023
Robert Sanchez awalnya akan dibeli satu paket dengan Moises Caicedo sebagai salah satu gelandang yang menarik perhatian di Premier League musim lalu. Namun, tampaknya negosiasi alot soal Caicedo membuatnya tidak bisa dibeli bersamaan dengan Robert Sanchez. Well, pertanyaannya apakah Sanchez bisa benar-benar layak memegang kiper nomor satu The Blues?
Tidak Lebih Baik dari Kepa
Kalau boleh jujur, Robert Sanchez bukanlah kiper ideal untuk menjadi palang pintu utama The Pensioners. Penampilannya musim lalu buktinya. Kalau ia beneran kiper canggih, tangguh, tangkas, dan sakti, mengapa Roberto De Zerbi tidak terus memilihnya daripada Jason Steele dan mendatangkan kiper baru? Perubahan memang perlu ada.
Namun, posisi penjaga gawang adalah posisi yang sangat vital. Biasanya klub yang sudah cocok dengan satu kiper, ia tidak akan mencari kiper baru lagi. Tengoklah bagaimana Manchester City masih bertahan dengan Ederson Moraes, Liverpool dengan Alisson Becker, atau Jordan Pickford yang sulit tergantikan sebagai kiper utama Everton.
Betul bahwa Sanchez punya kemampuan luar biasa perihal distribusi bola panjang maupun pendek, keberanian dalam duel, kualitas di udara, penentuan posisi, dan ketangguhan fisik. Hanya saja statistiknya masih kalah telak dari Kepa Arrizabalaga. Dari segi menit bermain, Sanchez hanya bermain di 23 laga Premier League musim lalu.
COMPARED: Kepa Arrizabalaga vs. Robert Sánchez per 90 during the 2022/23 Premier League season. 🧤 pic.twitter.com/7xY1oGsUMw
— Squawka (@Squawka) July 30, 2023
Sementara Kepa musim lalu turun di 29 laga di Premier League. Tidak hanya itu, persentase umpannya juga kalah dari Kepa. Musim lalu, menurut Fbref, Kepa punya persentase umpan sukses 83,3%, sedangkan Sanchez hanya 74%. Lalu persentase penyelamatannya, Kepa juga lebih unggul dengan 73,3% di Liga Inggris musim lalu dibandingkan dengan 64,8% milik Robert Sanchez.
Berdasarkan statistik tadi, tidak masuk akal jika Chelsea menginginkan Sanchez sebagai pesaing Kepa. Sebab pada kenyataannya justru Kepa lah yang penampilan jauh lebih baik. Jadi, Chelsea tuh gimana, mau mencari pesaing Kepa tapi yang datang Robert Sanchez? Yang benar saja!
Sumber: MundoDeportivo, SportsBrief, DailyMail, TheGuardian, TheAthletic, TalkChelsea, NotJustok, Fbref, IndoSport