Kedudukan 3-0 menutup laga Piala Super Jerman. RB Leipzig berhasil membuat Bayern Munchen yang sudah diperkuat Harry Kane terkapar tak berdaya di rumahnya sendiri. Menariknya, tiga gol itu hanya dicetak oleh Dani Olmo seorang. Bayern Munchen gagal meraih Piala Super Jerman dan Harry Kane tidak berhasil menyabet trofi pertamanya.
Sementara itu, RB Leipzig mengawinkan dua gelar, Piala Super Jerman dan DFB Pokal. Tim berjuluk Die Roten Bullen menjadi satu-satunya tim di Liga Jerman yang sanggup meraih double winner musim ini. Hal yang bahkan tidak bisa dilakukan oleh dua raksasa: Bayern Munchen dan Borussia Dortmund.
Ini membuktikan bagaimana tim yang kini diasuh Marco Rose itu punya kapabilitas untuk menjadi ancaman buat Bayern Munchen. Jadi, Die Roten harus mengencangkan ikat pinggang mulai sekarang.
Gelar Piala Super Jerman Pertama
Kemenangan Piala Super Jerman itu menjadi yang pertama buat RB Leipzig. Tim ini sejak terbentuk dan bahkan diakuisisi oleh Red Bull, belum pernah sekali saja meraih trofi DFL Super Cup atau Piala Super Jerman. RB Leipzig sebagai juara DFB Pokal harus bertemu dengan Bayern Munchen sang juara Bundesliga di Piala Super Jerman.
Munchen tentu saja bukanlah musuh yang mudah dihadapi. Ia tim kuat. Apalagi saat pertandingan itu, Harry Kane sudah berada di bench pemain. Namun, Leipzig memberi kejutan lewat gol cepat Dani Olmo. Bayern sempat memberi perlawanan sengit di babak kedua usai pergantian pemain.
FT #DFLSupercup
Bayern Munchen 0-3 RB Leipzig
⚽️⚽️⚽️ Dani Olmo 3’, 44’, 68’
RB Leipzig Juara DFL Super Cup untuk Pertama Kalinya! pic.twitter.com/3JnOkUqkyA
— Siaran Bola Live (@SiaranBolaLive) August 12, 2023
Hanya saja, Die Roten gagal memanfaatkan peluang menjadi gol. Justru jelang 10 menit terakhir, Dani Olmo mencetak satu gol lagi dan membuatnya hattrick di laga itu.
Kemenangan ini jelas menakjubkan. RB Leipzig masih bisa menang meski menjual para bintang. Dan tepat di titik itu, RB Leipzig menjadi ancaman berarti buat tim-tim lain, terutama di Liga Jerman.
Dihina Tapi Berfilosofi
RB Leipzig sejak dulu adalah tim yang sering mendapat cibiran. Ia bahkan dibenci di Jerman. Banyak orang yang keberatan dengan rebranding yang dilakukan oleh klub yang semula hanya berada di divisi kelima ini.
Namun, di tengah kebencian itu, Leipzig terus melangkah. Ada banyak filosofi yang diterapkan tim ini dan rasanya, hal itulah yang perlu dipelajari dan dikagumi. Mantan pemain Bayern Munchen, Mario Gomez yang kini bekerja untuk Red Bull Soccer dikutip Sky Sports mengatakan, tim yang berada di bawah naungan Red Bull telah sukses mengejawantahkan filosofinya.
Filosofi permainan Red Bull telah benar-benar merasuk ke setiap tim yang dikelolanya. Permainan semacam itu mengalir di laga Piala Super Jerman. Leipzig tidak menguasai bola. Namun, mereka ahli melakukan transisi cepat ketika menghadapi tim dengan penguasaan bola dan bermain menyerang ketika bisa menguasai bola.
Munchen memang menguasai bola dengan 68%, tapi mereka justru yang digilas. Nasib Munchen ini hampir sama seperti raksasa Brasil, Flamengo yang pada Juni 2023 lalu dihajar RedBull Bragantino 4-0. Kekuatan filosofi inilah yang bisa bikin RB Leipzig berkembang sangat pesat. Meskipun mereka kehilangan beberapa pemain pilarnya.
RB Leipzig Kehilangan Pemain Pilar
Benar, Leipzig telah kehilangan tak sedikit pemain pilarnya. Christopher Nkunku, pemain menyerang paling berbahaya di Bundesliga setelah Robert Lewandowski dan Erling Haaland dalam beberapa tahun terakhir sudah pergi ke Chelsea.
Padahal Nkunku adalah pemain penting di Leipzig. Setidaknya sejak musim 2021/22, Nkunku telah mencetak lebih banyak gol dan lebih banyak terlibat dalam gol daripada pemain mana pun di Bundesliga, mengingat Lewy dan Haaland sudah pergi musim 2022/23. Dalam dua musim terakhir saja, Nkunku sudah mencetak 58 gol dan 23 asis.
🏆 PREMIER TROPHÉE POUR LOÏS OPENDA AVEC LE RB LEIPZIG ❤️🤍 pic.twitter.com/cwepqjgHSr
— Belgium Touch 🇧🇪 (@BelgiumTouch) August 12, 2023
Kehilangan Nkunku, RB Leipzig mendatangkan Lois Openda yang juga predator di lini serang. Musim lalu pemuda Belgia itu sudah mencetak 21 gol dan 4 asis. Rata-rata gol tanpa penaltinya 0,72 per 90 menit, serta punya rata-rata tembakan 3,68 per laga. Statistik itu cukup untuk membantu Leipzig bersaing di papan atas. Belum lagi Openda adalah pemain versatile di lini depan.
Kalau tidak Openda, Leipzig punya opsi lain, Benjamin Sesko dan jangan lupakan pula sosok Timo Werner. Die Roten Bullen memang kehilangan Dominik Szoboszlai. Tapi Fabio Carvalho yang tiba dari Liverpool sebagai pemain pinjaman akan menggantikan kreativitas di lini tengah yang biasa diberikan pemain Hungaria.
RB Leipzig have completed first signing for 2023/2024 season: release clause close to €20m has been triggered for Nicolas Seiwald, Austrian midfielder 🚨⚪️🔴 #RBLeipzig
Seiwald signs as Leipzig player until June 2028 to replace Konrad Laimer who’ll be new FC Bayern player. pic.twitter.com/ZtzMpFq4RU
— Fabrizio Romano (@FabrizioRomano) February 26, 2023
Munchen boleh membajak Konrad Laimer dari Leipzig. Tapi Nicolas Seiwald sudah siap menggantikannya. Malahan mendatangkan Seiwald keuntungan bagi Leipzig. Seiwald tak perlu beradaptasi lagi karena dia berasal dari Salzburg yang mana satu naungan dengan Leipzig. Sesimpel itu mengganti pemain pilar.
Faktor Pelatih
Keuntungan berikutnya, RB Leipzig kini dilatih oleh mantan pelatih Borussia Dortmund, Marco Rose. Dan jangan salah, Marco Rose orang yang tepat untuk menggusur dominasi Bayern Munchen di Jerman. Mengingat pelatih yang satu ini punya catatan yang cukup apik ketika menghadapi Bayern Munchen.
Menurut Transfermarkt, ia sudah 10 kali bertemu Die Roten dan berhasil memenangkannya empat kali, kalah lima kali, dan sekali berakhir seri. Musim lalu saja, Bayern tidak bisa mengalahkan Leipzig ketika diasuh Marco Rose. Konon untuk menjadi yang terkuat di Jerman harus bisa mengalahkan Bayern Munchen dan Dortmund.
Itu dia, Marco Rose adalah pawangnya. Musim lalu saja, ia dan anak asuhnya sudah dua kali menghabisi Dortmund. Satu di Bundesliga dan satu yang lainnya di perempat final DFB Pokal. Dalam 11 pertemuan dengan Dortmund, Rose juga telah mengalahkannya sebanyak empat kali.
🎙️ Head coach Marco Rose ahead of the Supercup:
“We have a strong, hungry, young side with lots of fantastic new players. It was great to see how quickly the team have gelled. We made great progress during pre-season.” pic.twitter.com/smJzDIRzv6
— RB Leipzig English (@RBLeipzig_EN) August 11, 2023
Taktik Marco Rose Jerman Sekali
“Kami telah menemukan yang cocok,” kata Oliver Mintzlaff, dewan pengawas RB Leipzig saat memperkenalkan Marco Rose sebagai pelatih baru. Pernyataan Mintzlaff tidak hadir dari ruang hampa. Sebab begitulah Marco Rose. Pelatih yang satu ini rupanya sudah nyetel betul dengan permainan RB Leipzig.
Leipzig, sebagaimana klub-klub di bawah naungan perusahaan minuman berenergi juga menerapkan filosofi gegenpressing yang Jerman sekali. Dan Marco Rose yang lahir di Leipzig sudah memahami betul filosofi sepak bola Jerman tersebut. Buktinya, Rose tidak pernah gagal saat melatih tim-tim besutan Red Bull.
Sebaliknya, Marco Rose akrab dengan ketidakberhasilan saat melatih tim di luar Red Bull. Lihatlah bagaimana ia tak mencapai apa-apa kala menukangi Borussia Monchengladbach dan Dortmund. Saat melatih dua klub itu, poin per laganya juga sedikit, yaitu 1,85 di Dortmund dan 1,61 di Gladbach. Sementara kalau di tim-tim Red Bull poin per laganya tak pernah kurang dari dua.
RB. Leipzig Juara DFB Pokal tahun 2023 pic.twitter.com/voT6SEJXUT
— Sugiyanto (@Sugiyan17866402) June 4, 2023
Rose telah mengembalikan gaya permainan Leipzig yang berprinsip pada menyerang dan terus mengejar bola. “Kami tidak ingin bermain tinggi dan melebar, tapi cepat, dinamis, dan maju secara aktif,” kata Marco Rose.
Satu hal yang bisa bikin Dortmund dan Munchen ketar-ketir adalah sejak dilatih Rose pada September 2022, Leipzig meraih lebih banyak poin daripada klub-klub Bundesliga lainnya. Bahkan jika Bundesliga musim lalu dimulai saat Rose melatih Leipzig atau di spieltag keenam, klub itu akan juara dengan 61 poin, unggul satu poin dari Bayern dan dua poin lebih banyak dari Borussia Dortmund.
Sumber: Bundesliga, TheAnalyst, BreakingTheLines, RedBull, Bundesliga, Transfermarkt, SkySports